Mayjen TNI Rudy Saladin Pastikan Keamanan Kunjungan Presiden Prabowo ke Gresik dan Sidoarjo
Mayjen TNI Rudy Saladin memastikan keamanan kunjungan Presiden Prabowo Subianto di Gresik dan Sidoarjo. Presiden meninjau smelter PT Freeport Indonesia dan meresmikan rehabilitasi 17 stadion di Indonesia. Pengamanan ketat melibatkan TNI, Polri, dan Pemda setempat untuk menjamin kelancaran agenda kerja.

TIMES Network – Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A, memastikan kelancaran kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto di Gresik dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Dalam lawatan tersebut, Presiden meninjau proyek strategis dan meresmikan rehabilitasi 17 stadion di Indonesia.
Di Gresik, Presiden Prabowo mengunjungi kawasan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung proses produksi serta meresmikan operasi pemurnian logam mulia atau Precious Metal Refinery (PMR) yang diklaim sebagai fasilitas pemurnian logam mulia terintegrasi terbesar di dunia.
Setelah dari Gresik, Presiden melanjutkan perjalanan ke Sidoarjo untuk meresmikan program rehabilitasi, renovasi, dan pembangunan 17 stadion yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan fasilitas olahraga nasional.
Mayjen TNI Rudy Saladin menegaskan bahwa pengamanan kunjungan Presiden telah dipersiapkan secara matang.
Personel TNI telah dikerahkan di berbagai titik strategis guna memastikan keamanan dan kelancaran agenda kerja Presiden.
"Sudah kita tempatkan personel di beberapa titik penting untuk menjamin kelancaran kunjungan Presiden," ujar Pangdam pada Senin (17/03/2025).
Selain personel dari Kodam V Brawijaya, pengamanan juga melibatkan unsur kepolisian dan pemerintah daerah setempat.
"Semua pihak bersinergi untuk menjamin kunjungan VVIP ini berjalan aman dan lancar," tegasnya.
Dengan pengamanan ketat dan koordinasi lintas sektor, kunjungan Presiden Prabowo di Jawa Timur diharapkan berjalan sesuai rencana, sekaligus mempercepat realisasi program strategis yang tengah digalakkan pemerintah.
Pewarta : Sarifah Latowa
Berikan Reaksi Anda?






