Kisah Babinsa Serma Riadi, Dedikasikan Dirinya untuk Anak-anak Desa Hote

Masih ingat video riuh tangisan anak-anak mengantar kepergian seorang anggota TNI di Desa Hote, pada 12 Januari 2023 lalu? Dia adalah Sersan Mayor Mohammad Riadi, Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Hote, Waesama, Buru Selatan, Maluku.

13 Jul 2023 - 15:19
 0
Kisah Babinsa Serma Riadi, Dedikasikan Dirinya untuk Anak-anak Desa Hote
Serma Riadi

TIMES Network – Masih ingat video riuh tangisan anak-anak mengantar kepergian seorang anggota TNI di Desa Hote, pada 12 Januari 2023 lalu?

Dia adalah Sersan Mayor Mohammad Riadi, Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Hote, Waesama, Buru Selatan, Maluku. 

Dalam video berdurasi 2,4 menit yang di posting di sosial media Tiktok  itu sempat viral. Terlihat puluhan santri menangis pilu menyaksikan kepergiannya. 

Bahkan ada yang menangis meraung-raung karena tak sanggup menahan kesedihan akan ditinggalkan selama-lamanya oleh sosok yang selama ini mengajarkan banyak hal.

Tangisan mereka semakin pecah saat Sersan Riadi hendak naik sepeda motor yang dipenuhi barang-barang yang diisi dalam karung warna putih diikat diatas sadel motor dan berlalu pergi. 

Sebelumnya, anak-anak ini telah meminta kepada Sersan Riadi agar tidak pergi dan tetap tinggal untuk terus mengajar di kampung mereka. 

Namun, kepergian Sersan Riadi bukan tak beralasan. Ia terpaksa tega meninggalkan anak didik yang telah bertahun-tahun diajarinya membaca aksara latin dan mengaji karena, hendak merawat orang tuanya yang sedang sakit di Pulau Madura.   

“Om Tentara, kenapa tinggalkan kami di sini. Siapa lagi yang bisa ajar kami mengaji. Kami mau Om Tentara cepat pulang,” ungkap Mumang Umanailo, anak Hote yang diajarinya sembari sesengukan menahan tangis kala itu. 

Ia pun berpindah tugas ke Koremno 84 di Kodam V Brawijaya.  Tempat tugasnya kali ini adalah tanah kelahirannya di Bangkalan, Madura.

Banyak yang bertanya-tanya apa yang membuat anak-anak Pulau Buru itu, begitu kehilangannya. 

Ternyata selama Serma Riadi bertugas sebagai Babinsa di Koramil Wansisi ini mengabdikan dirinya mengajar anak-anak di Desa Hote usai menjalankan tugas rutinnya di Kodim 150 66 Lea. 

Meskipun terkadang merasa lelah sepulang kerja, tak mengendorkan semangatnya untuk tetap berbagi ilmu kepada anak- anak itu.  

Ia mendedikasikan dirinya untuk anak-anak dan mengajari anak-anak penuh kesabaran dan sangat ikhlas. 

Orang Tua Sersan Riadi Meninggal Dunia

Namun, takdir berkata lain. Niatnya pindah ke kampung halaman untuk merawat orang tuanya pupus. Orang tuanya meninggal dunia sesampainya di Madura. 

Riadi akhirnya meminta langsung kepada Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf untuk mengembalikan dirinya bertugas ke Pulau Buru. Pangdam pun langsung mengurus kepindahannya. 

Harapan anak-anak itu pun terkabul. 'Om Tentara' kembali lagi ke Hote. Ia tiba Sabtu, (27/5/2023). Senyum Mumang pun kembali sumringah. Penantian selama empat bulan ini tak sia-sia. 

“Mereka kaget saya kembali lagi ke sana, karena memang saya tak bilang-bilang mau pulang. Memang itu paling keras tangisnya, setelahnya barulah tersenyum sumringah,”kata Serma Riadi melalui sambungan telepon Minggu, (28/5/2023).

Seperti saat kepergian, kepulangannya pun disambut tangis bersahutan. Serma Riadi diantar penuh cinta, dan dinanti penuh rindu. 

Apresiasi KSAD dan Pangdam V Brawijaya 

Apa yang dilakukan Babinsa Koramil 1506-05/Wamsisi ini sangat diapresiasi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman.

Dudung mengatakan, apa yang dilakukan Serma Riadi di wilayah tugasnya sudah mencerminkan prajurit TNI Angkatan Darat yang memang harus menjadi solusi terbaik untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang terjadi di tengah masyarakat. 

“Serma Riadi sudah menunjukkan jati diri seorang prajurit. Ini harus menjadi contoh bagi lainnya," kata Jenderal TNI Dudung Abdurachman.     

Merasa bersyukur permintaannya pindah ke Koramil 1506-05/Wamsisi sudah dikabulkan, sesampainya di Pulau Buru, Serma Riadi, langsung mengabarkan ketibaannya pada Mayjen TNI Farid Makruf. 

“Selamat pagi Bapak Panglima. Mohon ijin kami Serma Riadi. Mohon ijin melaporkan kami sudah sampai di Desa Hote. Ijin mohon doa restu bapak, kami melanjutkan kembali mengajar anak-anak di Desa Hote. Ijin mator sakalangkong Bapak. Salam Tri Matra Sakera,”tulis Riadi melalui pesan WhatsApp yang dikirim kepada Panglima Farid Makruf. Sabtu siang.

Pangdam V/Brawijaya langsung membalasnya, “Riadi, selamat bertugas ya. Saya liat videomu. Luar biasa sambutan anak-anak di sana,” kata Pangdam. 

Jenderal bintang dua itu juga mengatakan salut pada kemampuan Sersan Riadi yang telah mengajari anak-anak itu memiliki kemampuan hebat.

“Terimakasih sudah mengajari anak-anak itu ilmu yang berharga. Semoga mereka bisa jadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Merekalah generasi penerus pembangunan bangsa ini. Jadilah bapak, guru, teman dan pemimpin anak-anak itu ya,”pesan mantan Danrem 132/Tadulako dalam percakapanya dengan Sersan Riadi. 

Pangdam mengaku salut dengan dedikasi Babinsa Sersan Riadi. Kebaikan dan keikhlasannya telah membuahkan hasil. Anak-anak yang tadinya belum bisa membaca dan menulis sudah bisa membaca dan menulis. Pengorbanannya begitu berarti bagi masyarakat di Desa Hote.  

“Jujur saya takjub dengan dedikasi Babinsa ini. Perilaku tulus ikhlas inilah yang saya selalu tekankan kepada prajurit saya. Dan dia menjalankannya dengan baik,” ujarnya takjub. 

Pangdam menyampaikan dirinya turut berdukacita atas kepergian orang tua Sersan Riadi. 

“Sebagai manusia biasa. Kita akan merasakan sedih yang mendalam ketika ditinggal orang tua. Namun, Sersan menunjukan kecintaannya terhadap orang tuanya dengan mejadi anak yang berguna bagi orang lain. Tak banyak orang yang mau mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan orang lain,”ucap Farid Makruf.

Ia berharap kisah Sersan Riadi dapat ini menjadi contoh bagi semua prajurit TNI yang ada dimana saja. Tugas seorang anggota TNI adalah mengayomi masyarakat. 

“Rangkul Masyarakat. Bergaul dengan mereka. Layani masyarakat dengan tulus ikhlas maka kebaikanmu itu akan berbuah manis,”pesannya. 

Profil Serma Mohammad Riadi 

Serma Mohammad Riadi lahir di Bangkalan, Madura, 18 November 1984. Mengawali dinasnya sebagai prajurit TNI Angkatan Darat di Batalyon Infanteri 731/Kabaresi pada 2006, lalu ke Resimen Induk Kodam XVI/Pattimura, kemudian ke Koramil 1506-05/Wamsisi di wilayah Kodim 1506/Namlea. 

Dia memutuskan memilih jalan pengabdian mengajar baca Al Quran kepada anak-anak di Hote di tengah pandemi Covid-19 sejak 2020. 

Itu bermula dari keprihatinannya melihat anak-anak di Kepulauan Buru bagian selatan yang mulai malas belajar. 

Diajarinya anak-anak itu apa saja yang mereka minati, utamanya belajar mengaji. Dia ingin anak-anak mendapatkan pendidikan agama yang cukup di samping pengetahuan umum. Anak-anak antusias. 

Rumah Serma Riadi menjadi sekolah kedua bagi anak-anak ini. Fitriah, istrinya adalah seorang guru di SMP Satap 02 Waesama, maka bahu membahulah mereka mengajar mereka.

Inisiatif keduanya tak berhenti sampai di situ. Mereka pun membangun mushala dan tempat pengajian. 

Adapun di rumah tinggalnya, disiapkannya perpustakaan. Perpustakaan dinamai Taman Baca Dunia Akherat, sedang Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dinamainya Al-Alim. Semuanya dibangun mengandalkan tabungan pribadi.

Senin (22/5/2023) malam lalu, suami dari Fitriah ini kembali ke Maluku. Setelah melapor ke Kodam XVI/Pattimura, Serma Riadi menunggu jadwal KM Tidar menuju Namlea, Kamis (25/5/2023). 

Pada Jumat (26/5/2023), ia melapor ke Kodim 1506/Namlea. Barulah pada Sabtu (27/5/2023) menuju Hote menumpang bus penumpang. Empat jam perjalanan darat tentu ditempuhnya dengan hati riang.   

Hari itu, di Hote, puluhan anak sudah menantinya penuh rindu. Kerinduan mereka terungkapkan lewat tangisan. Serma Riadi memeluk erat anak-anak itu penuh kerinduan. 

Kerinduan mereka sudah bertambatan. Anak-anak ini pun sudah bertemu kembali dengan 'Om Tentara' kesayangan mereka. (*)

Berikan Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow