Kisah Babinsa Sertu Asfahani, Berpenghasilan Rp 30 Juta per Bulan dari Kerupuk Rambak Sapi

Kebanyakan orang setelah pulang kerja akan menghabiskan waktu dengan bersantai di rumah atau memilih nongkrong di warung kopi sekedar menghilangkan penat setelah bekerja

13 Jul 2023 - 15:23
 0
Kisah Babinsa Sertu Asfahani, Berpenghasilan Rp 30 Juta per Bulan dari Kerupuk Rambak Sapi
Babinsa Sertu Asfahani saat membantu karyawannya mengolah rambak sapi menjadi kerupuk. (FOTO: Dokumentasi pribadi Sertu Asfahani for TIMES Indonesia)

TIMES Network – Kebanyakan orang setelah pulang kerja akan menghabiskan waktu dengan bersantai di rumah atau memilih nongkrong di warung kopi sekedar menghilangkan penat setelah bekerja seharian. Namun, berbeda dengan Sertu Asfahani, Babinsa Desa Sodo, Koramil 0807/10 Pakel, Kodim Tulung Agung, Jawa Timur. Sepulang kerja, ia menggunakan waktunya untuk menjalankan usahanya memproduksi kerupuk rambak sapi.

Saban hari, saat matahari mulai terbit Asfahani sudah bergegas mengerjakan tugas pokoknya sebagai Babinsa. Melayani masyarakat dan mengecek kondisi keamanan lingkungan di wilayah kerjanya.

rambaksapi-kerupuk2.jpg

Saat matahari mulai terbenam, ia bergegas pulang ke rumah. Sesampainya di rumah dia tidak tinggal diam. Setelah salat Maghrib, Asfahani membantu istrinya Ria Agustina memproduksi kerupuk rambak sapi.

Usaha produk olahan dari rambak sapi ini diberi nama Kerupuk Rambak Sapi “Ria Jaya”. Awal mula membuka usaha ini, ayah dua anak ini terinspirasi sewaktu perayaan Idul Adha di desa-desa.

Di sana Asfahani mengamati banyak sekali masyarakat yang berkurban sapi tapi mereka tidak tahu cara mengolah kulit sapi menjadi olahan yang bisa dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomi.

rambaksapi-kerupuk-3.jpg

“Saat itulah saya punya ide bagaimana bisa mengolah kulit sapi menjadi olahan yang memiliki nilai ekonomi. Disitulah muncul ide saya membuat kerupuk rambak. Kebetulan nenek dari istri saya pada tahun 90-an adalah pembuat kerupuk rambak,” kata Asfahani saat bertemu di Kodim Tulung Agung belum lama ini.

Namun, lanjut dia, nenek dari istrinya itu hanya memproduksi skala kecil. Tidak memproduksi banyak. Hanya sekadar dijual di kompleks rumah tempat tinggalnya.

Bagi dia, tak ada salahnya meneruskan usaha dari nenek istrinya. Menurutnya itu adalah peluang untuk dirinya menambah pundi-pundi penghasilan. Mulai saat itu dirinya belajar  bagaimana cara membuat kerupuk rambak sapi.

“Pertama saya praktikkan dulu dan saya berhasil membuatnya. Lalu saya nekat mendirikan usaha dengan nama perusahaan UD Ria Jaya. Saya beranikan diri meminjam uang di Bank BRI sebanyak 50 juta rupiah untuk modal awal,” kisahnya.  

Seiring berjalannya waktu, Asfahani menyebutkan, usaha yang dirintisnya bersama sang istri terus berkembang sampai sekarang. Hebatnya, dia kini sudah mempunyai 25 orang karyawan yang membantunya memproduksi kerupuk rambak. Semua karyawannya itu adalah tetangganya sendiri.  

Asfahani bersyukur dengan usaha yang dibangunnya sejak tahun 2012 ini, sudah bisa membantu masyarakat di sekitar. Ia bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan memberdayakan masyarakat di sekitar. Sehingga yang tadinya mereka tidak punya pekerjaan, sekarang sudah punya penghasilan tetap dari usaha yang dibuatnya.
Selain bisa menggaji 25 orang karyawannya, Asfahani sekarang setiap bulannya meraup keuntungan bersih sebesar Rp 30 juta bahkan lebih dari itu per bulan.

“Alhamdulillah dengan usaha saya ini bisa menambah pendapatan khusus bagi keluarga saya dan bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya.

Asfahani mengungkapkan, untuk bahan baku kulit sapi yang diolah menjadi kerupuk rambak ini didatangkan dari daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sedangkan pemasaran kerupuk rambak miliknya ini dipasarkan ke wilayah Kediri, Blitar, dan Tulungagung.

Satu ungkapan yang disampaikan Asfahani yang mungkin bisa menginsipirasi kita semua untuk terus mencari peluang usaha agar bisa bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, orang tua, dan orang di sekitar kita.

“Jangan pernah malas berusaha. Upayakanlah usaha yang dijalani hingga sukses dan jangan mudah menyerah,” ujarnya.

Apresiasi Pangdam V Brawijaya untuk Babinsa

Panglima Kodam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengapresiasi upaya Sertu Asfahani yang sukses membuat usaha kerupuk rambak dan dari usahanya itu, Asfahani mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga setempat.

Bagi Jenderal bintang dua ini dirinya akan mensupport penuh anggotanya yang mau membuka usaha sampingan untuk menambah penghasilan. Tapi, dengan catatan tidak mengganggu tugas pokok sebagai prajurit TNI.

“Dimana-mana saya berkunjung, saya selalu mengingatkann kepada semua anggota TNI agar menggunakan waktu luangnya untuk bekerja sampingan. Untuk menambah penghasilan,” tegas Pangdam mengingatkan.

Selain itu, Pangdam juga mengingatkan anggotanya agar dari sekarang memikirkan masa depan setelah pensiun nanti. Jangan terlena dengan fasilitas yang ada saat ini. Sampai-sampai lupa membeli rumah untuk anak-anak dan istri.

Menurut Farid Makruf, sudah banyak contoh, ada beberapa oknum anggota TNI hingga pensiun tidak memiliki rumah.

“Untuk itu saya ingatkan mulai saat ini siapkan masa depan kalian dengan baik,” kata Farid.

“Harus bisa mengelola keuangan dengan baik. Rajin menabung untuk masa depan anak-anak. Untuk menambah penghasilan cari usaha sampingan selepas bertugas. Supaya gaji kalian bisa ditabung untuk membeli rumah pribadi dan uang sekolah anak-anak. Jangan nanti sudah pensiun baru sibuk beli rumah,” ujarnya lagi.

Pangdam mengungkapkan, apa yang dilakukan Babinsa Sertu Asfahani patut dijadikan inspirasi untuk membuka usaha apa saja yang penting halal. Keberhasilan Asfahani mendirikan usaha olahan kerupuk rambak sapi ini berhasil karena beliau sungguh-sungguh mengerjakannya.

Sebagai Babinsa, lanjutnya, harus bisa menciptakan interaksi yang baik dengan warga setempat. Selain memiliki kemampuan di bidang militer, juga difungsikan sebagai mitra masyarakat, termasuk dalam mendorong perekonomian warga. Seperti yang telah dilakukan Sertu Asfahani dari usahanya bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

 “Jadi mulai sekarang, sepulang kerja jangan langsung tidur, main game atau nongkrong yang tidak ada manfaatnya. Bergaulah dengan masyarakat sekitar, cari peluang usaha di sekitar dan kerjakan dengan sungguh-sungguh,” tandasnya.

Apresiasi tidak hanya diberikan oleh Pangdam Farid Makruf Danrem 081 DSJ Madiun Kolonel Sugiyono juga merespons positif apa yang telah dilakukan Sertu Asfahani.

Menurutnya tugas pokok seorang Babinsa adalah membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan. Apa yang telah dilakukan Sertu Asfahani itu sudah membantu mengatasi kesulitan masyarakat.

 “Dengan usahanya, dia sudah mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Nah ini sangat mulia.  Yang tadinya orang tak punya penghasilan, kini sudah berpenghasilan lewat usaha yang telah ia bangun,” tuturnya.

Bagi Kolonel Sugiyono, semua Babinsa yang bertugas di wilayahnya melakukan tugas dengan baik. Mereka membantu masyarakat mulai dari membantu ketahanan pangan. Turun langsung menggarap sawah, membantu menanam, distribusi pupuk sampai dengan menghasilkan hasil yang luar biasa.

“Babinsa tidak hanya membantu ketahanan pangan. Para Babinsa ini juga turun ke desa-desa yang kekurangan air bersih, lalu mencari solusi untuk daerah tersebut sehingga dapat dialiri air bersih. Mereka berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan masih banyak lagi tugas-tugas mulia yang dilakukan Babinsa di lapangan,” ucapnya. (*)

Berikan Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow