Cerita Serma Hajib Babinsa di Blitar yang Jadi Motivator KB Vasektomi

Saban hari disela-sela kesibukannya menjalankan tugas sebagai Babinsa Koramil 0808/1 Kota Blitar, Serma Hajib selalu menyempatkan diri melakukan sosialisasi pentingnya KB

13 Jul 2023 - 15:57
 0
Cerita Serma Hajib Babinsa di Blitar yang Jadi Motivator KB Vasektomi
Babinsa Koramil 0808/1 Kota Blitar, Serma Hajib saat memberi penyuluhan kepada masyarakat terkait manfaat KB vasektomi. (FOTO: Dokumentasi Serma Hajib for TIMES Indonesia)

TIMES Network – Saban hari disela-sela kesibukannya menjalankan tugas sebagai Babinsa Koramil 0808/1 Kota Blitar, Serma Hajib selalu menyempatkan diri melakukan sosialisasi pentingnya KB vasektomi.

Senyumnya selalu merekah. Semangatnya berkobar-kobar saat menceritakan pengamalamannya menjadi seorang motivator KB pria itu.

Serma-Hajib-2.jpg

Hajib bilang, berbagai macam cara telah dilakukannya untuk mensosialisasikan pentingnya vasektomi bagi pria diantaranya sosialisasi secara door to door kepada warga.

Kemudian, pada saat rapat rt, kelurahan maupun kecamatan juga sering Ia gunakan sebagai tempat sosialisasi vasektomi selama kurang lebih 5 sampai 10 menit.

Bahkan, di warung-warung kopi pun jadi sasarannya untuk membagi informasi itu kepada warga yang sedang nongkrong menikmati kopi.

Serma-Hajib-3.jpg

“Setiap ada kesempatan saya selalu gunakan untuk melakukan penyuluhan vasektomi,” ujarnya penuh semangat.

Motivasinya menjadi seorang motivator KB vasektomi selain sudah merasakan manfaatnya, Ia ingin membantu program pemerintah dalam hal ini KB untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, dan mengatur jarak kelahiran sehingga dapat menciptakan keluarga sehat sejahtera.

"Saya sudah mengikuti vasektomi sejak tahun 2014 lalu dan saya sudah merasakan manfaatnya," tuturnya.

Hajib mengisahkan, awal mula Ia melakukan operasi KB vasektomi karena merasa kasihan melihat istrinya yang sering mengalami pendarahan saat menjalani program KB.

"Berbagai jenis KB sudah dicoba istri saya tapi tidak cocok," bebernya.

Sejak istrinya melahirkan anak ketiga, Hajib memutuskan mengikuti program vasektomi.

"Saya lakukan itu, karena sangat menyayangi istri saya. Saya tidak ingin melihat istri saya tersiksa setiap mengikuti program berbagai jenis KB," ucapnya.

Perjalanannya melakukan sosialisasi vesektomi ternyata tidak selancar apa yang dia inginkan. Banyak tantangan yang dihadapinya.

Salah satu tantangannya adalah merubah mainset masyarakat yang terlanjur percaya mitos tentang vasektomi.

Mitos-mitos yang beredar di tengah masyarakat adalah jika seorang pria sudah di vasektomi atau ikut ber-KB maka vitalitasnya akan menurun atau tidak lagi ejakulasi dan orgasme.

Ada juga yang bilang, kalau vasektomi itu sama halnya dengan di kebiri, menurunkan libido, menyebabkan impoten.

Bahkan, ada yang menakut-nakuti saat pertama vasektomi itu adalah tindakan operasi yang menyeramkan.

Melihat kondisi itu, tak lantas membuat Hajib mundur. Ia terus saja meyakinkan masyarakat bahwa KB vasektomi baik untuk pria yang sudah memiliki anak cukup.

Ia mematahkan semua rumor yang beredar di tengah masyarakat dengan memberikan testimoni langsung kepada masyarakat tentang apa yang telah Ia rasakan setelah menjalani KB itu.

Menurutnya, vasektomi itu tidak semenyeramkan rumor yang beredar. Justru, sambungnya, mengikuti program vasektomi malah lebih meningkatkan libido, ejakulasi dan orgasme pun makin lama dalam berhubungan suami istri. 

"Vasektomi itu bukanlah operasi yang sangat menyeramkan. Itu hanya tindakan operasi yang sangat ringan aman dan singkat," ujarnya meyakinkan.

Operasi vasektomi dijalani hanya sekitar 10 hingga 15 menit sudah selesai dan tidak terasa sakit. Setelah operasi vasektomi, dirinya langsung bisa beraktivitas seperti biasa.

"Manfaat yang saya rasakan sampai saat ini adalah justru tambah strong meski diusia saya yang tidak muda lagi,” ujarnya sembari tertawa meyakinkan.

"Rumor-rumor yang menyeramkan tentang vasektomi itu tidak benar. Tapi saya heran orang-orang yang menyebarkan rumor itu ternyata belum pernah menjalani vasektomi,” tambahnya.

KB vaksektomi adalah salah satu KB paling aman untuk mencegah kehamilan pada pasangannya. Prosedur ini merupakan metode kontrasepsi yang sifatnya permanen.

Alasan lain yang membuatnya makin bersemangat menjadi motivator KB secara sukarela adalah Ia ingin mendobrak mainstream pemikiran masyarakat bahwa yang ikut KB adalah hanya kaum perempuan.

Kata Hajib, pemahaman seperti itu harus diubah. Hajib mengaku sangat menghormati kesetaraan gender untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan sejahtera dengan menjunjung tanggung jawab bersama antara suami dan istri.

“Jadi vasektomi itu baik untuk kesehatan dan keharmonisan keluarga,” selorohnya sambil tersenyum.

Melihat upaya Babinsa Hajib, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf berterima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja para Babinsa yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat.

Mayjen TNI Farid Makruf menyebut bahwa para babinsa merupakan ujung tombak Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Mereka adalah satuan teritorial TNI yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di tingkat desa atau kelurahan. Itulah sebabnya mereka memahami betul apa saja permasalahan yang dihadapi masyarakat.

"Saya mengakui bahwa Babinsa ini serba bisa. Mereka mampu mengatasi semua permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat," terangnya.

Menurut Mantan Danrem 132/Tadulako itu, peran Babinsa ini sangat banyak. Tetapi mereka mampu mengatasi semua masalah yang ada di tengah masyarakat.

Mulai dari permasalahan ketahanan pangan, stunting, pendidikan, bahkan urusan orang menikah dan meninggal pun bisa diselesaikan oleh seorang Babinsa.

oleh karena itu sebagai pimpinan di wilayah Kodam V Brawijaya dirinya mendukung penuh semua kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan para Babinsa.

Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 081/Dhirotsaha Jaya Madiun Kolonel Inf Sugiono juga ikut mengapresiasi kinerja Babinsa Hajib.

Menurut Sugiono, Babinsa Hajib ini memang sangat aktif membantu masyarakat khususnya memberi penyuluhan KB vasektomi di wilayah kerjanya.

"Dia memiliki kemampuan sebagai  penyuluh dan penggerak. Sehingga perannya sebagai motivator program KB itu sangat efektif. Ini patut diberi apresiasi, " kata Sugiono.

Para Babinsa selalu membantu masyarakat dalam mengatasi setiap kesulitan. Sebagai contoh dulu ada program Presiden RI Jokowi yaitu swasembada pangan.

Saat itu, sambungnya, setiap hari para Babinsa turun kepada masyarakat maupun kelompok tani untuk membantu ketahanan pangan.

"Mereka ini turun langsung membantu masyarakat. Mulai dari menggarap lahan sawah, menanam padi, distribusi pupuk sampai akhirnya menghasilkan hasil yang sangat luar biasa," bebernya.

Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Sapto Dwi Priyono menambahkan, sebagai pimpinan di wilayah Kodim Blitar dirinya sangat mensuport kerja-kerja para Babinsa di wilayah kerja masing-masing. Termasuk Babinsa Hajib.

Selama ini, kata Sapto, para Babinsanya banyak membantu program-program pemerintah seperti ketahanan pangan, manunggal air bersih, stunting, pendidikan dan masih banyak lagi program lainnya.

"Para Babinsa ini turun langsung di tempat-tempat terisolir. Merekalah ujung tobak TNI," ujarnya.

Bahkan, lanjut Sapto kalau mendapati daerah yang tidak memiliki air bersih mereka berusaha mencari solusi, dengan cara berkoordinasi dengan instasi terkait untuk mengadakan sumber air di daerah tersebut.

"Para Babinsa ini sangat menikmati dan ikhlas melaksanakan tugas itu. Walaupun tak sedikit tantangan mereka hadapi, seperti medan jalan yang sulit dijangkau saat berkunjung ke daerah-daerah terisolir," terangnya.

"Saya mengakui kelebihan para Babinsa yang bisa mengatasi setiap kesulitan yang dihadapi masyarakat. Meskipun kondisi mereka sendiri terkadang sama dengan orang yang dibantu," tambahnya.

Bahkan, ada Babinsa yang rela merogoh kocek sendiri, untuk membantu warganya.

Pada dasarnya, tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi negara dari ancaman dan gangguan.

Namun, tidak jarang TNI (Babinsa) juga berperan di luar penjaga keamanan negara. Contoh, menjadi tenaga pengajar pada sekolah, membantu pengerukan sampah, hingga ikut memperbaiki sekolah-sekolah terlantar di pelosok daerah. "Ini patut diapresiasi,"  ucapnya. (*)

Berikan Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow